-->

Sabtu, 06 Mei 2017

5 Miliarder yang Tak Suka Pamerkan Kekayaan Bagian II

author photo

Tamoranews.com - Berikut adalah 10 manusia super kaya yang dimaksud sebagaimana lanjutan pada Bagian I :

6. Takemitsu Takizaki

Takizaki juga meraup keberuntungan melalui teknologi, dalam ceruk tertentu di pasar dan kemudian mengisinya itu sehingga mendatangkan banyak uang dalam prosesnya. Hal yang dilakukan Takizaki memiliki dampak global dalam hampir semua yang terkait dengan elektronika.

Ia mendirikan perusahaan bernama Keyence, yang mengembangkan dan membuat berbagai perangkat, mulai dari pembaca kode garis, penanda laser, alat ukur, mikroskop digital, dan banyak lagi.

Perusahaan yang berkedudukan di Jepang itu lebih fokus pada merangancang dan pengembangan produk. Perusahaan itu menjadi salah satu "Top 10 Perusahaan Paling Hebat di Jepang."

Takizaki masih duduk dalam dewan direktur dan memiliki 25 persen saham di perusahaan, sehingga nilai bersihnya sekitar US$ 12,8 miliar.

Tapi, kalau orang yang tidak mengenalnya berpapasan dengan dia, tentu tidak menyangka bawah Takizaki adalah seorang miliarder. Apalagi ia pun cukup menghindar, tidak gemar diambil gambarnya, dan jarang melakukan wawancara.

7. David Murdock


David Murdock sudah berusia 94 tahun dan ia membaktikan diri, waktu, dan kekayaannya untuk tujuan-tujuan amal. Selama bertahun-tahun, ia terlibat dalam banyak hal dan membuat beberapa keputusan lihai dalam urusan keuangan.

Kekayaannya terutama diperoleh sebagai Kepala dan CEO untuk Dole Food Company, suatu perusahaan pemasaran terbesar buah-buahan dan sayur-sayuran. Murdock termasuk jenis orang yang tidak memamerkan uangnya, bahkan hampir tidak pernah.

Ia menghindari gaya hidup mewah dan tidak terlalu gemar melakukan wawancara tentang bisnis atau kekayaannya. Tapi ia mau berada di depan kamera untuk membahas upaya-upaya amal yang melibatkan dirinya. Sekarang ini ia mendermakan bagian besar dari kekayaannya senilai US$3 miliar untuk keperluan amal.

8. Bradley Hughes

Bradley Hughes membentuk dirinya sendiri menjadi miliarder dengan mengubah konsep sederhana menjadi kenyataan. Pada 1970-an ia melihat kawasan pergudangan yang dijadikan tempat penyimpanan barang sehingga terpikir untuk melakukan sesuatu jika bisa mengajak semua orang yang memerlukan tempat penyimpanan barang kepadanya.

Jadi, ia membeli kawasan pergudangan dan menjadikannya fasilitas penyimpanan barang. Perusahaannya sekarang ini menjadi perusahaan publik dan yang terbesar dalam bisnis penyimpanan barang swalayan dengan berbagai lokasi di seluruh dunia. Walaupun stok telah berkurang drastis selama beberapa tahun terakhir, ia masih terus menikmati penghasilan usaha.

Satu-satunya kemewahan bagi dirinya adalah melalui peternakan kuda pacu yang dimiliki serta dirawatnya sendiri. Di luar itu, orang tidak akan menyangka bahwa ia adalah seorang kaya. Ia juga sangat terlibat dalam amal dan mendermakan harta untuk tujuan-tujuan mulia.

9. Zhang Li

Zhang Li memulai pekerjaan sebagai buruh pabrik, kemudian sejenak menjadi pegawai pemerintah, baru kemudian menjadi manajer hotel. Tapi, baru setelah masuk ke industri konstruksi lah ia melejit.

Ia membangun bisnis sendiri dan mulai sangat terlibat dalam real estate. Keputusan cerdasnya adalah keterlibatan dalam beberapa kesempatan terkait Olimpiade Beijing 2008.

Bisnisnya, Guangzhou R&F, didirikan bersama dengan sesama miliarder dari Hong Kong, Li Sze Lim. Bisnis itu menjadi salah satu pengembang properti terbesar di dunia dengan properti di banyak tempat.

Tapi Zhang tetaplah sederhana. Awal yang sederhana membuatnya tetap membumi walaupun menjadi salah satu orang terkaya di China.

10. Charles Koch


Dalam urusan keuangan, Charles Koch bukan sekedar ikan besar, melainkan paus raksasa dengan kekayaan US$ 48,7 miliar. Ia adalah salah satu pemilik sekaligus pimpinan dewan dan CEO untuk Koh Industries, suatu perusahaan yang bermula sebagai perusahaan penyulingan minyak.

Bisnis kemudian berkembang dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, manufaktur, dan investasi. Tidak banyak yang terdengar tentang dirinya ketika ia sedang menanjak ke atas dan orang baru mengenalnya ketika telah berada di puncak, tapi terutama terkait dengan upaya amalnya, bukan bisnis.

Koch hanya bersuara jika berhubungan dengan politik atau filantropi. Untuk hal-hal lain, ia adalah sosok yang tidak ramai. Usianya memang sudah 80-an, tapi perilakunya tetap sederhana seperti dulu.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post