Setelah beberapa waktu ditutup, kini jalan masuk kendaraan dari arah Jembatan Semanggi bisa langsung masuk ke Plaza Semanggi. Demikian seperti dikutip dari situs Lalu Lintas Polri, Senin 12 September 2011.
Meski demikian konkret beton pembatas tetap dipasang berjajar, memisahkan kendaraan dari arah Jembatan Semanggi dengan kendaraan yang datang dari Jalan Jenderal Sudirman.
Kendaraan dari Jembatan Semanggi yang ingin ke Plaza Semanggi bisa masuk dari celah yang sengaja dibuka, tetapi dijaga oleh dua petugas yang mengatur arus lalu lintas.
Sedangkan kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman tidak boleh memanfaatkan celah itu jika ingin ke Jalan Gatot Subroto. Dengan adanya jalan tengah ini, diharapkan perseteruan antara Dinas Perhubungan dan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI )untuk sementara bisa diatasi.
Sedangkan kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman tidak boleh memanfaatkan celah itu jika ingin ke Jalan Gatot Subroto. Dengan adanya jalan tengah ini, diharapkan perseteruan antara Dinas Perhubungan dan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI )untuk sementara bisa diatasi.
Namun, diharapkan ini bukan jalan keluar permanen mengingat arus di Jembatan Semanggi dan dari arah Slipi masih tersendat cukup lama.
Perseteruan antara Dishub dan LVRI kembali mencuat setelah adanya pembongkaran pembatas jalan di depan pintu masuk Gedung LVRI, Jalan Gatot Subroto pada Mei 2011 lalu. Pembongkaran itu bukanlah yang pertama kalinya.
Perseteruan antara Dishub dan LVRI kembali mencuat setelah adanya pembongkaran pembatas jalan di depan pintu masuk Gedung LVRI, Jalan Gatot Subroto pada Mei 2011 lalu. Pembongkaran itu bukanlah yang pertama kalinya.
Pihak Veteran beranggapan pembongkaran separator ini merupakan bentuk protes. Sebab dengan ditutupnya akses, maka memperngaruhi penghasilan penyewa Plaza Semanggi. Karena jumlah pengunjung akan menurun.
Menurut mereka kemacetan di Semanggi bukan disebabkan karena adanya akses pintu menuju Plaza Semanggi yang dibuka, melainkan banyaknya angkutan umum yang berhenti untuk menunggu penumpang di sekitar halte Semanggi.
Sebagai jalan keluar polemik pembongkaran paksa Movable Concrete Barrier (MCB), Dishub DKI Jakarta sempat menawarkan pemberlakuan sistem buka tutup kendaraan. Itu diambil untuk mengurai kemacetan di sekitar Plaza Semanggi.
• VIVAnewsSebagai jalan keluar polemik pembongkaran paksa Movable Concrete Barrier (MCB), Dishub DKI Jakarta sempat menawarkan pemberlakuan sistem buka tutup kendaraan. Itu diambil untuk mengurai kemacetan di sekitar Plaza Semanggi.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon