Mulut mu harimau mu. Ungkapan tersebut pantas dilayangkan kepada Ruhul Khandakar. Ia adalah seorang dosen Banglades yang sedang belajar di Australia. Bagaimana peristiwa ini bermula?
Beberapa waktu yang lalu, Ruhul Khandakar memasang status atas meninggalnya seorang sutradara paling terkenal di Banglades, Tareq Masud, yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
“Ia (Tareq Masud) tewas akibat pemerintah memberinya surat izin mengemudi pada warga negara yang tidak bisa mengemudi. Tidak sedikit yang tewas. Mengapa Sheikh Hasina tidak mati juga?”, tulis Ruhul Khandakar dalam akun Facebook-nya.
Sontak, atas tulisannya tersebut, Ruhul Khandakar lantas dipanggil pengadilan. Ia diminta untuk menjelaskan apa motif dibalik status Facebook-nya tersebut.
“Ia dipanggil guna diminta keterangan mengapa dirinya mengharapkan Perdana Mentri (Sheikh Hasina ) negaranya meninggal. Dan ia dipanggil berkali-kali tidak kunjung datang. Tindakan ini dinilai menghina pengadilan,” papar Wakil Jaksa Agung Banglades Altaf Hossain kepada BBC News dan dikutip SidomiNews.
Akibat tindakannya ini, Ruhul Khandakar terancam kehilangan profesinya sebagai dosen. Tak hanya itu saja, ia pun divonis in absentia enam bulan penjara.
Well, Ruhul Khandakar, mulut mu harimau mu.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon