Sue Kent. Wanita 48 tahun ini terlahir dengan tangan hanya sepanjang 20,3 sentimeter. Namun, kondisi tubuh yang tak sempurna ini justru melecut semangat hidupnya dan membawanya tumbuh sebagai terapis pijat kondang.
Wanita yang telah memiliki dua anak ini menjalani profesi sebagai terapis pijat sejak tiga tahun lalu. Dengan teknik pijat menggunakan jari dan telapak kaki, ia hampir tak pernah istirahat melayani kliennya yang membutuhkan relaksasi atau bermasalah dengan persendian.
Kliennya tak hanya masyarakat umum di Inggris. Sejumlah atlet nasional setempat juga menjadi pelanggan setia di klinik miliknya di Mumbles, Wales. Ia bahkan terpilih sebagai terapis resmi yang menangani tim nasional negaranya pada Olimpiade yang akan berlangsung di London, Inggris, 2012.
"Ambisi saya saat ini ingin terus mempelajari teknik memijat dengan kaki hingga tingkat tertinggi," katanya seperti dikutip Daily Mail. "Sungguh menantang bergabung dengan terapis yang bekerja dengan tangan, tapi harus mengembangkan prosedur pijat dengan efek yang sama antara pijatan kaki dan tangan."
Ketidaksempurnaan fisik itu tak membuat Sue menepi dari lingkungan sosialnya. Di sela-sela kesibukannya memijat, ia mengisi kesehariannya dengan balet, berenang, dan berkuda. "Saya sangat suka balet, mungkin ini juga yang membuat kaki saya sangat kuat untuk memijat," ujarnya.
Sue adalah korban efek buruk Thalidomide saat masih janin. Saat masih dalam kandungan, sang ibu rajin mengonsumsi obat itu untuk mengatasi berbagai keluhan selama kehamilan, seperti mual di pagi hari, insomnia, batuk, dan flu.
Thalidomide cukup populer di kalangan ibu hamil selama tahun 1950-an dan 1960-an. Namun tidak ada yang menyangka, konsumsi obat itu memicu lebih dari 10 ribu bayi terlahir cacat. Ini merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah dunia kesehatan.
sumberSue Kent. Wanita 48 tahun ini terlahir dengan tangan hanya sepanjang 20,3 sentimeter. Namun, kondisi tubuh yang tak sempurna ini justru melecut semangat hidupnya dan membawanya tumbuh sebagai terapis pijat kondang.
Wanita yang telah memiliki dua anak ini menjalani profesi sebagai terapis pijat sejak tiga tahun lalu. Dengan teknik pijat menggunakan jari dan telapak kaki, ia hampir tak pernah istirahat melayani kliennya yang membutuhkan relaksasi atau bermasalah dengan persendian.
Kliennya tak hanya masyarakat umum di Inggris. Sejumlah atlet nasional setempat juga menjadi pelanggan setia di klinik miliknya di Mumbles, Wales. Ia bahkan terpilih sebagai terapis resmi yang menangani tim nasional negaranya pada Olimpiade yang akan berlangsung di London, Inggris, 2012.
"Ambisi saya saat ini ingin terus mempelajari teknik memijat dengan kaki hingga tingkat tertinggi," katanya seperti dikutip Daily Mail. "Sungguh menantang bergabung dengan terapis yang bekerja dengan tangan, tapi harus mengembangkan prosedur pijat dengan efek yang sama antara pijatan kaki dan tangan."
Ketidaksempurnaan fisik itu tak membuat Sue menepi dari lingkungan sosialnya. Di sela-sela kesibukannya memijat, ia mengisi kesehariannya dengan balet, berenang, dan berkuda. "Saya sangat suka balet, mungkin ini juga yang membuat kaki saya sangat kuat untuk memijat," ujarnya.
Sue adalah korban efek buruk Thalidomide saat masih janin. Saat masih dalam kandungan, sang ibu rajin mengonsumsi obat itu untuk mengatasi berbagai keluhan selama kehamilan, seperti mual di pagi hari, insomnia, batuk, dan flu.
Thalidomide cukup populer di kalangan ibu hamil selama tahun 1950-an dan 1960-an. Namun tidak ada yang menyangka, konsumsi obat itu memicu lebih dari 10 ribu bayi terlahir cacat. Ini merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah dunia kesehatan.
Wanita yang telah memiliki dua anak ini menjalani profesi sebagai terapis pijat sejak tiga tahun lalu. Dengan teknik pijat menggunakan jari dan telapak kaki, ia hampir tak pernah istirahat melayani kliennya yang membutuhkan relaksasi atau bermasalah dengan persendian.
Kliennya tak hanya masyarakat umum di Inggris. Sejumlah atlet nasional setempat juga menjadi pelanggan setia di klinik miliknya di Mumbles, Wales. Ia bahkan terpilih sebagai terapis resmi yang menangani tim nasional negaranya pada Olimpiade yang akan berlangsung di London, Inggris, 2012.
"Ambisi saya saat ini ingin terus mempelajari teknik memijat dengan kaki hingga tingkat tertinggi," katanya seperti dikutip Daily Mail. "Sungguh menantang bergabung dengan terapis yang bekerja dengan tangan, tapi harus mengembangkan prosedur pijat dengan efek yang sama antara pijatan kaki dan tangan."
Ketidaksempurnaan fisik itu tak membuat Sue menepi dari lingkungan sosialnya. Di sela-sela kesibukannya memijat, ia mengisi kesehariannya dengan balet, berenang, dan berkuda. "Saya sangat suka balet, mungkin ini juga yang membuat kaki saya sangat kuat untuk memijat," ujarnya.
Sue adalah korban efek buruk Thalidomide saat masih janin. Saat masih dalam kandungan, sang ibu rajin mengonsumsi obat itu untuk mengatasi berbagai keluhan selama kehamilan, seperti mual di pagi hari, insomnia, batuk, dan flu.
Thalidomide cukup populer di kalangan ibu hamil selama tahun 1950-an dan 1960-an. Namun tidak ada yang menyangka, konsumsi obat itu memicu lebih dari 10 ribu bayi terlahir cacat. Ini merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah dunia kesehatan.
sumberSue Kent. Wanita 48 tahun ini terlahir dengan tangan hanya sepanjang 20,3 sentimeter. Namun, kondisi tubuh yang tak sempurna ini justru melecut semangat hidupnya dan membawanya tumbuh sebagai terapis pijat kondang.
Wanita yang telah memiliki dua anak ini menjalani profesi sebagai terapis pijat sejak tiga tahun lalu. Dengan teknik pijat menggunakan jari dan telapak kaki, ia hampir tak pernah istirahat melayani kliennya yang membutuhkan relaksasi atau bermasalah dengan persendian.
Kliennya tak hanya masyarakat umum di Inggris. Sejumlah atlet nasional setempat juga menjadi pelanggan setia di klinik miliknya di Mumbles, Wales. Ia bahkan terpilih sebagai terapis resmi yang menangani tim nasional negaranya pada Olimpiade yang akan berlangsung di London, Inggris, 2012.
"Ambisi saya saat ini ingin terus mempelajari teknik memijat dengan kaki hingga tingkat tertinggi," katanya seperti dikutip Daily Mail. "Sungguh menantang bergabung dengan terapis yang bekerja dengan tangan, tapi harus mengembangkan prosedur pijat dengan efek yang sama antara pijatan kaki dan tangan."
Ketidaksempurnaan fisik itu tak membuat Sue menepi dari lingkungan sosialnya. Di sela-sela kesibukannya memijat, ia mengisi kesehariannya dengan balet, berenang, dan berkuda. "Saya sangat suka balet, mungkin ini juga yang membuat kaki saya sangat kuat untuk memijat," ujarnya.
Sue adalah korban efek buruk Thalidomide saat masih janin. Saat masih dalam kandungan, sang ibu rajin mengonsumsi obat itu untuk mengatasi berbagai keluhan selama kehamilan, seperti mual di pagi hari, insomnia, batuk, dan flu.
Thalidomide cukup populer di kalangan ibu hamil selama tahun 1950-an dan 1960-an. Namun tidak ada yang menyangka, konsumsi obat itu memicu lebih dari 10 ribu bayi terlahir cacat. Ini merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah dunia kesehatan.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon