Rumah-rumah kayu di Desa Ayapo, Kabupaten Jayapura, Papua, mengapung cantik menghadap Danau Sentani. Ayapo adalah satu dari 24 desa adat yang tersebar di danau indah tersebut.
Alih-alih menghadap darat, Desa Ayapo di Danau Sentani malah menghadap ke arah danau. Ayapo adalah representasi pentingnya Danau Sentani sebagai sumber daya alam bagi masyarakat, pun menjadi pusat kehidupan mereka.
Rumah-rumah kayu itu berbentuk panggung, memunggungi daratan dengan bukit-bukit hijau yang warnanya memantul ke air danau. Pada pertengahan Juli 2012 lalu, saya melewati desa cantik ini saat Sentani Lake Tour.
Semakin kapal mendekat ke arah Ayapo, semakin saya menempelkan muka ke kaca kapal. Rumah-rumah apung berjejer sepanjang 2 kilometer. Kata Samuel, nama pemandu Sentani Lake Tour hari itu, desa cantik ini berpenduduk 700 orang.
Keindahannya membuat saya menganga. Beberapa perahu kayu mengapung di depan rumah, menjadi transportasi primer bagi mereka. Rumah-rumah persegi itu juga tak besar, hanya 10mx10m. Ada beberapa wanita yang asyik mencuci baju, ada pula anak-anak yang berenang kesana-kemari di sekitar rumah mereka.
Saya kagum dengan kekokohan rumah-rumah apung di Desa Ayapo. Rahasianya adalah kayu Sua (begitu orang lokal memanggilnya), jenis kayu yang punya ketahanan luar biasa. Semakin terkena air, semakin kayu itu tahan lama. Kayu ini juga jadi pondasi jembatan terapung yang menghubungkan satu rumah ke rumah lainnya.
"Dinding dan tiangnya terbuat dari batang kelapa. Dulu atapnya dari daun sagu, tapi sekarang sudah berganti jadi seng," kata Samuel.
Kemolekan Desa Ayapo tak sampai di situ. Seluruh bangunan ini menghadap barat, persis ke arah matahari terbenam. Panorama sunset di balik Pegunungan Cyclops pun jadi suguhan sehari-hari bagi mereka!
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon