Menjelajah gua berhiaskan stalagmit dan stalagtit sudah biasa. Tapi, bagaimana bila gua itu dipenuhi puluhan tengkorak dan tulang belulang, masih berani? Panorama seperti itulah yang akan Anda temukan di dalam Gua Latea, Sulawesi Tengah.
Terletak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Gua Latea yang terbentuk dari bukit kapur ini berhasil menyita perhatian wisatawan. Bukan karena keindahannya, melainkan karena Gua Latea ini merupakan pemakaman leluhur Suku Pamona.
Gua alami ini sudah ada sejak 30 tahun silam. Kini, keberadaan Gua Latea menjadi buah bibir di kalangan wisatawan. Fungsinya sebagai pemakaman inilah yang menjadikan Gua Latea memiliki daya tarik.
Hampir sama dengan pemakaman tradisional Trunyan di Bali, di pelataran Gua Latea menghampar puluhan tengkorak dan tulang belulang. Hanya bedanya, Suku Pamona meletakkan jenazah di dalam peti kayu.
Selanjutnya, anggota keluarga menyimpan peti kayu tersebut di dalam gua hingga tinggal kerangkanya saja. Namun, tradisi pemakaman Suku Pamona ini sudah berakhir sejak abad ke-19 M.
Nah, meskipun tradisi penguburan seperti ini sudah tidak dilakukan lagi, wisatawan tetap bisa melihat sisa-sisa tradisi suku Pamona di dalam Gua Latea. Hingga saat ini di dalam gua tersebut masih tersimpan tulang belulang para leluhur Pamona.
Di dalam gua yang memiliki dua kamar utama ini terdapat tulang belulang dan tengkorak manusia. Pada ruang pertama wisatawan akan melihat sekitar 36 buah tengkorak. Sedangkan pada ruang kedua yang berada di atas bukit terdapat 17 pasang peti jenazah dan 47 tengkorak, demikian dalam situs resmi Pariwisata Indonesia yang detikTravel kunjungi, Selasa (14/8/2012).
Seiring berjalannya waktu, kini banyak wisatawan yang datang. Walaupun, sudah mengalami pemugaran dan terlihat lebih terawat, gua ini tetap menimbulkan kesan mistis.
Meskipun letaknya lumayan jauh, di sepanjang perjalanan traveler dijamin tidak akan merasakan bosan. Selama perjalanan menuju mulut gua, suasana alam tropis yang indah akan menghiasi perjalanan Anda.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon