Bagi sebagian wanita, aktivitas bercinta bukan jadi hal yang menyenangkan tapi justru mengerikan. Itu karena rasa sakit yang tak terkira muncul saat bercinta. Pemicunya bisa jadi banyak hal.
Untuk mengetahui penyebabnya secara detail, memang harus dilakukan pemeriksaan secara medis. Namun, empat hal ini seperti dilansir dari healthywoman.org, bisa jadi petunjuk awal mengapa rasa sakit bisa muncul pada wanita saat bercinta.
Vestibulodynia
Ini adalah penyebab nyeri seksual yang paling umum terjadi pada wanita di bawah usia 50 tahun, tetapi juga dapat mempengaruhi wanita yang usianya lebih tua. Wanita dengan kondisi ini merasakan rasa sakit yang sangat parah ketika pasangannya melakukan penetrasi.
Perawatan yang harus dilakukan untuk mengobati rasa sakit tersebut adalah anestesi topikal, krim estrogen, antidepresan, obat antiepilepsi (sering digunakan untuk saraf yang berhubungan dengan nyeri) dan terapi fisik.
Vulvodynia
Kondisi ini menimbulkan rasa tersengat, terbakar, iritasi, atau nyeri pada vulva yaitu jaringan yang mengelilingi vagina. Rasa sakit dan iritasi dapat terjadi bahkan ketika tidak adanya sentuhan pada daerah tersebut dan kemungkinan terkait dengan saraf abnormal. Penanganan vulvodynia sama dengan vestibulodynia.
Vaginismus
Dalam kondisi ini, otot-otot vagina dan perineum tanpa sadar menjadi kejang ketika melakukan aktivitas seksual . Hal ini dapat membuat penetrasi sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan.
Vaginismus dapat terjadi setelah trauma, atau dapat pula berhubungan dengan kondisi fisik seperti cedera muskuloskeletal atau vestibulodynia. Kondisi ini sering diobati dengan terapi dilator, di mana wanita diajarkan teknik relaksasi progresif. Selain itu dapat pula diobati dengan terapi fisik.
Infeksi
Kondisi infeksi saluran kemih, seperti cystitis, atau infeksi jamur juga dapat menyebabkan rasa sakit pada saat hubungan seksual. Pemicu lainnya adalah endometriosis, yaitu tumbuhnya jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim. Sementara dalam keadaan normal, hanya ditemukan dalam lapisan rahim.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon