Untuk menambah gairah dan kepuasan seksual, sejumlah pasangan memilih menggunakan pelumas atau cairan pelicin vagina. Itulah mengapa terlalu banyak atau terlalu sedikit pelumas yang dipakai juga mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan pasangan terhadap aktivitas seksual yang mereka lakukan.
"Lubrikasi merupakan cara yang digunakan oleh tubuh Anda untuk mengatakan bahwa Anda terangsang. Bahkan Anda takkan bisa nyaman atau puas bercinta tanpanya," ungkap Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis di bidang obstetri dan ginekologi dari Yale University School of Medicine.
Tapi cara setiap wanita untuk membuat organ intimnya basah tentu berbeda satu sama lain karena tak pernah ada ukuran 'kebasahan' yang standar bagi wanita. Bahkan seharusnya setiap wanita dapat mengatakan kapan mereka merasa 'basah' dan kapan tidak demi memastikan kepuasan dirinya sendiri dan pasangan saat bercinta.
Bagi wanita yang mendadak mengalami kondisi vagina yang tidak basah saat bercinta ini, tak perlu keburu khawatir. Kondisi ini sebenarnya bukanlah hal baru dan menurut sebuah studi dari Center for Sexual Health Promotion, Indiana University, sepertiga wanita muda mengaku pernah mengalami kekeringan vagina (vaginal dryness).
"Saya mengamati belakangan makin banyak wanita muda yang mengalami kondisi ini," tandas pakar seksologi klinis Patti Britton, PhD.
Banyak pasiennya yang mengaku kadung terburu-buru foreplay tapi tak tahunya vaginanya belum sepenuhnya terangsang dan 'basah' padahal pasangan mereka sudah mendesak untuk penetrasi. Masalahnya, penetrasi tanpa lubrikasi yang cukup dapat menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa pada wanita, bahkan mungkin infeksi jamur.
Salah satu cara untuk mengatasinya, mintalah pasangan untuk menambah porsi rangsangannya pada Anda. Lebih baik lagi jika Anda dan pasangan mengkomunikasikan hal ini sehingga si dia berkenan jika Anda mencapai orgasme terlebih dulu agar vagina cukup 'terbasahi' untuk ronde berikutnya, kata Britton.
"Sekali pasangan memperbolehkan Anda untuk mencapai orgasme terlebih dulu, entah itu dengan rangsangan tangan atau mulutnya atau dengan sex toy maka setelah itu Anda akan cukup 'terbasahi' sehingga ronde kedua terasa lebih nyaman dan Anda pun siap menerima ejakulasinya," terang Britton seperti dilansir dari womenshealthmag.
Kekeringan vagina biasanya disebabkan oleh sejumlah faktor seperti stres, penggunaan pil pengendali kelahiran yang rendah estrogen, infeksi jamur yang tidak terdeteksi, sedang menyusui dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti antihistamine dan antidepresan. "Dengan kata lain apapun yang membuat bibir Anda kering dapat menyebabkan vagina Anda mengering juga," tandas Minkin.
Sebaliknya, jika sedikit cumbuan saja sudah membuat Anda orgasme (terlalu basah juga bukanlah kondisi yang wajar dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan saat bercinta, kata Minkin), maka siapkan kain lap untuk mengurangi kelembaban vagina atau cobalah kondom lateks yang penggunaannya tak memerlukan pelicin.
"Bahkan jika Anda tak bermasalah dengan lubrikasi mandiri, menggunakan cairan pelicin yang dijual di toko-toko juga dapat meningkatkan kepuasan seksual Anda dan pasangan," tutur Britton.
Faktanya, wanita yang menggunakan cairan pelicin buatan selama bercinta dilaporkan mengalami tingkat kepuasan dan kenikmatan lebih tinggi ketimbang wanita yang enggan menggunakannya. Hal ini juga diungkap oleh studi dari Indiana University. Bahkan ketua tim peneliti studi ini, Debby Herbenick, PhD mengungkapkan makin banyak 'gesekannya' maka seks jadi makin memuaskan.
Kalau begitu, Anda harus tahu bahwa pelumas yang tersedia di toko terbuat dari berbagai bahan seperti silikon, air, minyak atau oli. Tapi sebagian besar pasangan lebih memilih menggunakan pelumas berbahan air karena lebih aman jika digunakan bersama kondom, mudah dibilas (hal ini penting karena jika tak keburu dibilas setelah bercinta dikhawatirkan akan memunculkan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih) dan takkan mengotori kasur.
Lagipula jika Anda dan pasangan seringkali memakai kondom saat bercinta maka Anda harus menghindari pelumas berbahan minyak atau oli karena keduanya dapat mengikis lateks dengan cepat. Selain itu, wanita yang rentan terserang infeksi jamur hanya bisa menggunakan pelumas yang tidak mengandung gliserin karena pelumas semacam ini mengandung gula yang dapat meningkatkan pertumbuhan jamur.
"Yang perlu Anda ingat adalah sedikit pelumas bikin Anda dan pasangan terlalu lambat mencapai puncak, sebaliknya mengoleskan terlalu banyak pelumas juga akan menurunkan sensasi bercintanya. Jadi mulailah dengan sedikit pelumas dan baru tambahkan lagi jika Anda memerlukannya," ungkap Jaymen Waxman, penulis buku Getting Off: A Woman's Guide to Masturbation.