Khitan yang sempat dipermasalahkan di berbagai negara Eropa dan AS, karena dianggap sebagai perbuatan yang sengaja menyakiti laki balita itu sekarang justeru digemari oleh masyarakat internasional,terutama di AS dan Eropa.Padahal sebelumnya Khitan dilarang ,sebagaimana hasil keputusan pengadilan Koln,Jerman beberapa waktu lalu.Namun kemudian Parlemen Jerman membatalkannya,menyusul aksi protes yang dilancarkan oleh umat Islam dan Yahudi Eropa.
Sebagaimana diketahui,bahwa khitan atau sunat itu merupakan bagian dari ajaran Islam dan juga ajaran Agama Yahudi,yang sudah diamalkan sejak kedua agama samawi itu ditunrunkan oleh Allah SWT.Bagi Yahudi khitan itu dilaksanakan terhadap bayi laki-laki saat berusi sekitar 7 sampai 8 hari mirip aqikah pada agama Islam. Sementara khitan bagi umat Islam itu juga dilaksanakan terhadap anak-laki-laki balita,dan ada juga hal serupa dilaksanakan terhadap anak-nanak perempuan.
Mulanya bangsa Eropa dan AS yang non Muslim dan non Yahudi,khitan itu dianggap kurang baik bagi kesehatan .Tetapi sekarang setelah mengadakan penelitian ,baru menyadari bahwa khitan atau sunat teresebut justeru diperintahkan oleh Allah terkait soal kesehatan sekssualitas manusia.Dalam konteks inilah kemudian salah seorang Epidemiolog AS ,Dr.Daniel Helperin mengemukan pendapatnya dalam sebuah bukunya”Tinderbox;How The West Sparked The Aids Epidemic and How The World Can Finally Overcome It”tersebut.
Dalam buku baru yang ditulis bersama Craig Timberg,mantan redaktur Harian terkemuka AS Washington Post.Ia mengemukan pandangannya dalam buku tersebut,bahwa masih ada cara-cara yang murah dan tradisional untuk mengurangi penularan baru HIV,virus penyebab AIDS yang sangat menakutkan itu. Salah satuya adalah khitan atau sunat bagi laki-laki yang terbukti mampu mengurangi bagi penularan baru HIV, sebagai indikasinya bahwa didaerah-daerah secara umum terdapat tradisi khitan mampu menekan tingkat penularannya rendah.
Keduanya menjelaskan mengapa penularan HIV /AIDS sangat rendah di daerah-daerah yang laki-lakinya di khitan,dan sebaliknya justeru HIV/AIDS berkembang pesat di daerah-daerah yang laki-lakinya tidak di sunat atau dikhitan seperti di negara-negara Rwanda,Uganda dan Kenya dekat Danau Victoria. Dan virus HIV itu tidak datang dari Nigeria,Afrika Barat,tetapi justeru datangnya Sudan dan Lembah Sungai NIl karena disana jutaan laki-laki tidak di khitan.
Karenanya sekarang khitan itu sudah dianggap perlu oleh masyarakat modern di Eripa dan AS,yang sebelumnya menganggapnya sebagai tradisi Muslim dan Yahudi saja yang tidak sesuai dengan peradaban mereka.Namun setelah menyadarinya,barulah mereka minta dikhitan atau disunat meskipun usianya sudah dewasa .Allah SWT menurunkan ajarah-ajaran-Nya kepada manusia sesuai dengan fitrahnya,karenanya semua ajaran tersebut perlu dipatuhi ,ditaati dan dijalankannya secara kongkrit dalam berbagai aspek sosial kehidupan berbangsa dan bernegara.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon