Sekali dua kali ngeles diajak bercinta oleh istri mungkin masih dianggap hal biasa. Alasannya bisa beragam, mulai dari suami lebih memilih menonton acara TV atau pertandingan tim olahraga favoritnya hingga cuaca yang tak mendukung atau kekenyangan sehabis makan malam.
Tapi jangan salah, ternyata ada 'udang' di balik alasan-alasan para pria ini menghindari aktivitas seksual dengan pasangannya. Sebuah studi baru pun mengungkap bahwa 60 persen pria mengaku terlalu capek dan hampir separuh mengaku tak mood untuk melakukan hubungan badan dengan sang istri.
Alasan lain yang ditemukan survei ini antara lain takut dilihat oleh hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing; terlalu sibuk bermain game komputer seperti Call of Duty dan terlalu kekenyangan setelah makan besar.
Padahal berdasarkan survei yang sama terhadap 2.000 responden itu juga ditemukan bahwa sebenarnya 7 persen responden mengaku sudah tak bisa ereksi lagi. Bahkan seperempat responden lainnya mengaku menghindari seks demi menyembunyikan disfungsi ereksi atau impotensi yang dideritanya. Hal ini menunjukkan besarnya tekanan yang harus ditanggung seorang pria di atas ranjang.
Lagipula menurut survei yang digelar oleh Lloyds Pharmacy Online Doctor ini, seperlima responden (17 persen) mengira tak bisa ereksi sesegera setelah memulai aktivitas seksual menandakan adanya masalah pada performa seksualnya. Bahkan separuh responden menganggap tak bisa ereksi dalam kurun waktu 1-5 menit adalah pertanda adanya disfungsi ereksi.
Secara keseluruhan, satu dari empat pria mengaku sudah tak pernah bercinta dengan istrinya. Angkanya pun meningkat tajam menjadi sebanyak 42 persen bagi responden yang berusia di atas 55 tahun.
Untuk mengatasinya, 47 persen responden mengatakan akan meminta bantuan medis, terutama di saat mereka membutuhkannya saja namun hanya 24 persen yang memutuskan untuk memberitahukan kondisi lemah syahwatnya pada pasangan. Artinya, masih ada keengganan dari para pria untuk membicarakan hal-hal seperti disfungsi ereksi yang dianggap memalukan atau memupuskan kejantanannya.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah 21 persen responden merasa tak nyaman sama sekali ketika membicarakan kondisi itu pada siapapun, termasuk pasangannya sendiri.
Kondisi ini diperparah dengan temuan survei bahwa hanya 16 persen wanita yang menyadari bahwa suaminya telah terkena lemah syahwat.
"Kendati banyak orang percaya bahwa disfungsi ereksi itu paling sering dialami pria berusia 56-65 tahun, sebenarnya kondisi ini bisa saja terjadi pada pria dengan usia berapapun dan disebabkan oleh banyak faktor, tapi bukan berarti itu adalah akhir dari keintiman dengan pasangan," tandas Dr Tom Brett dari Lloydspharmacy Online Doctor.
"Jadi penting bagi para pria untuk merasa nyaman ketika membahas kondisi ini dengan dokter. Tak hanya karena sebenarnya ada berbagai jenis pengobatan efektif yang tersedia tapi juga karena disfungsi ereksi bisa jadi gejala awal gangguan kesehatan lain yang belum terdiagnosis, misalnya diabetes atau masalah jantung. Oleh karena itu perlu diperiksakan," saran Brett seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (1/2/2013).
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon