Kanker prostat pada pria disebut sebagai pembunuh senyap karena bisa muncul tanpa gejala. Menurut Ahli Urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Prof. dr. Rainy Umbas, PhD, Sp. U, biasanya pria mengetahui terkena kanker prostat saat penyakitnya sudah pada stadium lanjut.
"Pria baru periksakan diri ke dokter biasanya setelah mengalami gangguan saluran kemih atau melihat darahnya pada sperma," kata Umbas dalam acara 'Seminar Media Kanker Prostat; Deteksi Dini dan Terapi Tepat dapat Meningkatkan Angka Harapan Hidup', di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (15/5/2013)
Tidak hanya itu, banyak pria baru memeriksakan kondisinya ke dokter setelah kencingnya berwarna merah darah, nyeri tulang, dan mengalami kelumpuhan.
Makanya, Umbas mengimbau kepada para pria agar memeriksakan diri ke dokter sedini mungkin agar penyakit tidak terlambat ditangani.
"Terutama untuk pria di atas usia 50 tahun disarankan untuk periksa ke dokter," tutupnya.
Tiga besar paling mematikan
Kanker prostat merupakan penyebab kematian nomor 3 pada pria, setelah kanker paru dan kanker usus besar. Kanker prostat juga menjadi penyebab kematian akibat kanker pada pria di atas usia 74 tahun.
Hasil survei yang didapatkan Sanofi, prevelensi penderita kanker prostat di Indonesia adalah 11 per seratus ribu penduduk pria secara keseluruhan.
Sebanyak 58,8 persen penderita baru mengetahui terkena kanker prostat saat sudah berada pada stadium lanjut.
"Kalau tidak ditangani segera, bisa-bisa kanker prostat menjadi kanker mematikan nomor 1," tutup Umbas.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon