Pria yang menjalani prosedur sunat ternyata tak semuanya menerimanya. Sejumlah pria mengaku putus asa, marah, atau malu karena disunat. Bahkan, para pria itu berharap bisa mengembalikan kulup yang sudah dipotong
Melalui forum di situs restoration.net dan circumstitions.com, sejumlah pria mengaku merasa `tak lengkap secara seksual` karena prosedur pemotongan kulup sehingga tak bisa merasakan keintiman seperti yang dirasakan pria yang tak disunat.
Situs itu juga menawarkan berbagai ide bagaimana pria bisa mengembalikan kulup tanpa menjalani operasi lagi.
Banyak pria yang disunat di usia dini harus menjalani prosedur di kemudian hari karena alasan kesehatan. Namun, dalam sebuah komunitas kecil dari pria yang disunat berkumpul membahas metode `restorasi kulup`.
Seperti dikutip Dailymail, Selasa (8/10/2013), pria itu mengaku marah dan kesal dengan sunat dan berusaha menemukan metode untuk membalikkannya. Dalam forum tersebut, para pria berkumpul melampiaskan kemarahan mereka dan mendiskusikannya.
Salah satu menulis di forum tersebut: "Saya telah melihat apa yang telah dicuri dari saya selama beberapa bulan."
"Saya hanya ingin meringkuk menjadi bola dan menghilang. Ini adalah perasaan yang paling memalukan, marah, sedih, benci, menyedihkan yang pernah kualami," tulis pria lainnya.
Prosedur sunat biasanya dilakukan dengan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis.
Beberapa ahli berpendapat sunat bagus untuk kesehatan. Beberapa penyakit ada yang memerlukan sunat untuk mempercepat penyembuhan seperti pendarahan dan kanker penis, namun, kedua hal ini jarang terjadi. Penyakit fimosis juga bisa diatasi dengan sunat, walau sekarang telah berkembang teknik yang lainnya.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon