Rabu (5/3) pagi publik dibuat geger atas penemuan sesosok mayat perempuan tanpa identitas oleh petugas derek tol JORR. Saat ditemukan, wajah korban tampak membiru nyaris tak dikenali dan diduga korban dibekap sebelum dibuang ke tol. Setelah identifikasi cepat pihak kepolisian, korban diketahui bernama Ade Sara Angelina Suroto.
Berdasar penyelidikan kepolisian lewat e-KTP, Ade Sara adalah mahasiswi semester 2 Perguruan Tinggi Bunda Mulia jurusan Psikiater. Yang lebih mencengangkan, Ade Sara dibunuh oleh Hafitd yang merupakan mantan kekasinya dan Assyifa, kekasih Hafitd saat ini. Dilansir merdeka.com, berikut ini fakta-fakta mencengangkan pembunuhan gadis manis tersebut.
1. Kicauan Terakhir Sara
Setelah ditemukan sesosok mayat yang rupanya adalah Ade Sara Angelina Suroto, pihak kepolisian langsung melacak melalui e-KTP dan setelah itu diketahui bahwa terakhir kali Sara terlihat dalam event Java Jazz 2014 pada Minggu (2/3) silam. Bahkan Sara sempat memposting status sedang berada di Java Jazz dan berfoto dengan teman-temannya.
At Java Jazz 10 Year Edition 2014, Ji-Expo Kemayoran — https://t.co/4fRhvtalx5 — Ade Sara Angelina S (@adesaraa) March 2, 2014
Setelah pulang dari event itu, Sara sempat kembali ke rumahnya dan pada Senin (3/3) pagi dia berujar akan mengikuti les bahasa Jerman yang rupanya tak pernah dia lakukan. Sore harinya, keluarga dan teman terdekat sudah kehilangan kontak dengan gadis yang dikenal ramah dan superl itu sampai akhirnya pada Rabu (5/3) pagi sesosok mayat wanita dengan gelang Java Jazz ditemukan yang ternyata adalah Sara.
2. Pelaku Adalah Mantan Pacar
Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk menemukan pembunuh Ade Sara. Rabu (5/3), kepolisian menangkap Ahmad Imam Al Hafitd (Hafitd) sekitar 16.00 WIB dan Assyifa Ramadhani (Assyifa) yang ternyata adalah sepasang kekasih. Hafitd yang rupanya adalah mantan kekasih Sara ditangkap saat melayat Sara di RSCM.
Sementara Syifa ditangkap pada pukul 17.00 WIB di kampusnya, Universitas Kalbis, Pulomas Jakarta Timur. Semua terungkap saat kepolisian bertanya kepada teman-teman Sara di RSCM dan melihat ada bekas luka di tangan Hafitd yang saat ditanya lebih rinci dia mengakui bahwa itu adalah bekas gigitan Sara. Segera setelah itu kepolisian membekuk Hafitd dan menangkap Syifa setelah Hafitd mengakui bahwa dia adalah pembunuh Sara.
3. Dibunuh Sadis
Setelah Hafitd dan Syifa diketahui membunuh gadis berusia 19 tahun ini, kepolisian langsung mengungkapkan bagaimana sepasang kekasih itu menghabisi nyawa Sara. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menjelaskan bahwa Sara tewas dianiaya di dalam mobil KIA Visto milik Hafitd. Setelah Sara pingsan, mulutnya disumpal kertas koran dan pembunuhan dimulai.
Sara sudah tewas selama dua hari sampai akhirnya dibuang ke jalan tol Bintara km 41, Bekasi Timur pada Rabu (5/3) pukul 04.00. Berdasarkan hasil otopsi, diketahui Sara tewas dicekik dengan kertas di tenggorokannya. Hafitd mengakui dia menyetrum Sara dengan alat setrum yang dibuat dari speaker berukuran 10 cm dan memukul Sara dengan sepatu milik Syifa. Syifa sendiri rupanya ikut menyumpalkan kertas ke mulut Sara. Setelah membunuh, Hafitd membuang barang milik Sara di tol dan di sungai sementara alat setrum di daerah Bantar Gebang.
4. Sakit Hati Lalu Dibunuh
Banyak orang yang bertanya mengapa Hafitd dengan tega menghabisi nyawa Sara dengan sangat sadis. Rupanya setelah melalui pemeriksaan kepolisian, Hafitd mengakui bahwa dia tega membunuh mantan kekasihnya itu karena sakit hati lantaran Sara enggan dihubungi dan bertemu dengannya. Sungguh ironis memang, apalagi Hafitd dan Sara pernah menjadi sepasang kekasih selama setahun lamanya.
Hubungan cinta Hafitd dan Sara kandas di akhir tahun 2012. Putus dari Sara, Hafitd berpacaran sengan Syifa semenjak tahun 2013 silam. Rupanya Hafitd, Syifa dan Sara pernah satu sekolah yakni di SMA 36. Meskipun sudah berpacaran dengan Syifa, Hafitd tak bisa melupakan Sara dan ingin kembali menjalin hubungan namun Sara lebih memilih benar-benar menghindarinya yang membuat Hafitd kecewa dan dendam.
5. Direncanakan Seminggu
Yang semakin membuat banyak orang tak percaya adalah rupanya Hafitd dan Syifa sudah berencana seminggu sebelumnya untuk membunuh Sara. Dengan motif berbeda, mereka mencari waktu yang tepat untuk menghabisi nyawa gadis berusia 19 tahun tersebut.
Semua diawali saat Syifa mengajak Sara untuk bertemu di sebuah kafe di Gondangdia tanpa ada Hafitd. Lalu tiba-tiba Hafitd datang dengan wajah polos seolah-olah tak sengaja bertemu Syifa dan Sara. Mereka bertiga lalu nongkrong bersama sampai akhirnya sepasang kekasih itu mengajak Sara pergi dengan mobil Hafitd, mobil yang membawanya menuju kematian.
6. Pura-Pura Berduka
Bak seorang pembunuh profesional yang berdarah dingin, setelah melakukan pembunuhan itu baik Hafitd dan Syifa rupanya memilih bersikap polos tak tahu apa-apa. Sepasang kekasih itu bahkan sempat mengucapkan belasungkawa melalui Twitter mereka masing-masing. Baik Hafitd dan Syifa sama-sama berdoa agar arwah Sara meninggal dengan tenang dan merasakan kehilangan yang begitu dalam.
7. Ikut Membunuh Dengan Alasan Konyol
Cinta memang bisa membuat seseorang bahagia namun cinta juga bisa membuat seseorang gelap mata. Itu sepertinya benar-benar terjadi pada Syifa. Jika Hafitd membunuh Sara lantaran dendam dan kecewa karena Sara enggan berhubungan kembali dengannya pasca mereka putus, maka Syifa ikut membantu sang kekasih membunuh Sara lantaran takut Hafitd kembali kepada mantan kekasihnya itu.
Secara jujur, Syifa takut jika Sara tetap hidup maka Hafitd akan jatuh cinta lagi dan kembali kepada gadis cantik tersebut. Bahkan dalam proses pembunuhan, Syifa sempat meyumpal mulut Sara yang pingsan dengan koran sampai akhirnya dia tewas. Syifa sendiri yang juga memancing Sara untuk bertemu dengannya dan Hafitd yang menjadi akhir kehidupan gadis berusia 19 tahun tersebut.
8. Usai Membunuh Tetap Santai
Mungkin sebutan pembunuh berdarah dingin patut diberikan kepada Hafitd dan Syifa. Bahkan setelah membunuh Sara, jasad Sara ada di dalam mobil Hafitd selama 21 jam dan dibawa berkeliling mulai dari Kemayoran sampai akhirnya dibuang tepat di bawah jembatan KM 49, tol JORR arah Cikunir. Mobil Hafitd bahkan sempat mogok. Usai aki mobil disetrum oleh sopir taksi, mobil KIA Visto itu tetap mogok. Hafitd lalu membawa mobilnya ke sebuah bengkel di daerah Salemba. Dengan santai pula, mereka berdua menutup jasad Sara di dalam mobil dengan kain pashmina milik Syifa.
Setelah membuang jenazah Sara, Hafitd dan Syifa membuang barang-barang Sara di sepanjang jalan menuju Jatiasih. Mereka juga sempat mampir minimarket di Pulogadung untuk membersihkan sisa kejahatannya dan kemudian pulang tanpa dosa. Untuk ingin ketahuan, Syifa bahkan mematikan ponselnya dan mengaku HP-nya itu rusak.
9. Tersangka Enggan Meminta Maaf
Setelah terungkap bahwa Hafitd yang membunuh Sara, banyak yang mengungkapkan perilaku negatif Hafitd. Beberapa tetangga Syifa bahkan menilai Hafitd itu angkuh dan suka parkir mobil di sembarang tempat serta tidak ramah. Bahkan beberapa orang pernah melihat Hafitd menampar Sara di sebuah gang dekat rumahnya di malam hari.
Beda cerita lagi dengan teman dekat Hafitd. Mereka menilai jika semenjak kecil Hafitd rupanya suka menonton film berbau pembunuhan. Ibu Sara, Elizabeth bercerita jika kisah kasih putrinya dengan Hafitd kandas lantaran Hafitd berselingkuh. Bahkan jika sudah marah, Hafitd kerap memposting kata-kata tak sopan soal Sara di akun jejaring sosialnya. Ketika Hafitd dan Syifa digelandang ke kantor polisi, mereka berdua juga hanya diam dan tidak memberikan ucapan permintaan maaf kepada keluarga Sara.
10. Pelaku Tersenyum, Publik Geram
Segera setelah ditangkap, Hafitd dan Syifa langsung dibawa ke kepolisian Bekasi kota. Selama diperiksa, sepasang kekasih ini tampak santai dan tak ada raut wajah tegang. Bahkan menurut kepolisian, mereka berdua sempat tertawa-tawa saat diperiksa meskipun secara lisan mereka mengaku menyesal. Dengan segera publik langsung memberikan kecaman kepada Hafitd dan Syifa.
Jika publik mengecam, ibu Sara yakni Elisabeth justru memilih memaafkan sepasang kekasih itu. Meskipun shock mengapa Hafitd bisa berbuat seperti itu kepada anaknya, Elisabeth memilih memaafkan dengan hati yang terluka dan memilih menyerahkan semuanya kepada kepolisian. Bahkan Elisabeth juga berharap jika Sara akan mengampuni Hafitd dan Syifa di surga.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon