Kompetitor iOS dan Android. |
Tamoranews.com - Sejauh ini, OS untuk mobile yang kita kenal sejauh ini hanya dua: iOS yang dipakai di perangkat Apple, serta Android. Tentu kita tahu bahwa sebenarnya ada banyak sekali sistem operasi mobile yang muncul, namun tak bisa menandingi kedigdayaan iOS dan Android.
Ada masa yang tentu kita ingat, di mana semua orang masih menggunakan BlackBerry, dan Android masih dikesampingkan. Namun hal tersebut lama kelamaan memudar ketika iPhone mulai booming, dan Android mencoba berkompetisi dengan iOS. Sehingga yang lain mulai tereliminasi.
Berikut adalah beberapa sistem operasi mobile yang sebenarnya ingin berkompetisi secara serius dengan iOS dan Android, namun gagal. Berikut ulasannya.
1. WebOS
Dulu, salah satu gadget paling canggih adalah PDA, di mana semua orang menganggap PDA adalah komputer genggam. Salah satu produsen PDA terkemuka adalah Palm, di mana di tahun 2009 sebuah PDA canggih diluncurkan bersama sistem operasi baru, WebOS. Perangkat beserta sistemnya ini diluncurkan karena Palm sadar akan ancaman iPhone, yang saat itu masih belum nyata.
Berbagai keunggulan seperti fitur multitasking di area bawah layar, kemampuan pencarian internet yang lebih mumpuni, dan berbagai hal lainnya, sebenarnya tertanam di WebOS. Meski hal yang jadi keunggulan ini lama kelamaan jadi standar smartphone.
Masalah yang menimpa PDA dan WebOS ini adalah penjualannya yang makin lama makin tak bagus. banyak yang memprediksi hal ini, WebOS tak punya aplikasi yang menarik untuk dipakai pengguna. Dipadu dengan berbagai kegagalan pemasaran dan Android yang makin dikenal, WebOS akhirnya gagal.
2. MeeGo
Dalam dunia yang didominasi Android dan iOS, dua raksasa teknologi yakni Nokia dan Intel, ingin membuat sistem operasi mobile yang punya interface terfokus pada gestur dan kesederhanaan. Sistem operasi ini juga ingin jadi momen bagi nokia untuk kembali ke pasar smartphone setelah mereka tak bisa bertahan terkena terpaan Android dan iPhone.
Akhirnya, sebuah perangkat bernama Nokia N9 muncul, dengan menggunakan sistem operasi bernama MeeGo. Seperti yang jadi judul artikel ini, Nokia N9 adalah satu-satunya smartphone yang berjalan di atas sistem operasi MeeGo.
MeeGo sebenarnya adalah perkembangan dari Moblin (Mobile Linux) yang sebenarnya merupakan sistem operasi open source yang digunakan di prosesor Intel Atom yang terpasang di Netbook. Selain itu, MeeGo juga perkembangan dari Maemo, OS linux milik Nokia yang digunakan untuk PDA. MeeGo adalah hasil 'merger' kedua sistem operasi tersebut dan diluncurkan di MWC 2010.
Sebenarnya tak hanya Nokia N9 saja yang berjalan di atas OS MeeGo, namun juga Nokia N950. namun Nokia N950 ini adalah smartphone seri developer yang hanya diproduksi 5.000 perangkat.
Sebenarnya, kegagalan MeeGo adalah kesalahan 'timing' kerjasama antara Nokia dan Intel. Hal ini dikarenakan hanya 4 bulan saja setelah Nokia meluncurkan Nokia N9, Nokia kerja sama dengan Microsoft. Salah satu petinggi Microsoft, akhirnya memaksa untuk tak lagi mengembangkan MeeGo, dan mendorong Nokia untuk mengadopsi Windows Phone.
3. Windows Phone
Windows Phone mungkin adalah salah satu OS mobile paling terkenal di samping Android dan iOS. Sebenarnya, Windows Phone pun banyak sekali yang masih hidup hingga saat ini.
Namun siapa yang bisa melupakan desain dari Windows Phone yang cukup mencolok. Desain 'kotak-kotak' ini banyak membuat pengguna tertarik dan membeli perangkat Windows Phone yang dulu banyak diusung Nokia Lumia. Meski banyak masalah di sistem karena Windows Phone hanya memodifikasi versi desktop dari Windows CE kernel yang memang jadi basis dari berbagai jenis Windows desktop, penjualan smartphone ber-Windows Phone cukup baik dari berbagai jenis.
Permasalahan dari para pengguna Windows Phone mungkin sama: tidak ada aplikasi. Banyak yang meninggalkan Windows Phone karena kekurangan aplikasi, atau ada aplikasi namun tak kunjung mendapat update. Selain itu, makin lama, makin banyak bug yang menjangkit Windows Phone, di mana pengguna mengkritisi tak adanya inovasi secara fitur, dan terkesan tergesa-gesa karena ingin segera bersaing dengan Android dan iOS.
4. BlackBerry 10
BlackBerry melalui banyak tahap. Mulai dari dicintai semua orang, dicintai para pebisnis sukses, hingga kini bahkan sudah tak produksi smartphone lagi. Lebih jauh lagi, dulu BlackBerry punya OS sendiri, kini smartphone BlackBerry bahkan mengusung Android.
OS BB10 sebenarnya tak jelek, bahkan punya ide dan inovasi yang menarik. Masalahnya hanya pengguna BlackBerry yang berhamburan untuk pindah ke Android dan iOS.
OS BB10 dirilis pada awal 2013 lalu dengan dua perangkat yang menjalankannya, yakni BlackBerry Z10 dan Q10. Secara penjualan memang sukses, namun konsumen tak seberapa senang. Akhirnya hanya ada 10 perangkat yang menjalankan OS BB10. Sistem operasi ini dihentikan pada 2015 silam.
Ketika BB10 diluncurkan, RIM mungkin masih berharap bahwa semua pengguna BlackBerry Messenger yang sangat banyak ketika itu, tetap ingin menggunakan BBM meski sudah banyak saingan dalam hal aplikasi messenger. Namun akhirnya BlackBerry menyerah juga dan membuat BBM bisa diakses cross-platform, hanya 4 bulan setelah BB10 rilis.
Dari sini kegagalan BB10 mulai terlihat nyata, dan kini BlackBerry telah menjual namanya ke TCL Corporation dan fokus membuat software keamanan.
5. Firefox OS
Mungkin di antara kita banyak yang tak menganggap Firefox sebagai OS gagal di mobile. Namun sebagian pembaca lagi mungkin bahkan tak tahu kalau Firefox bahkan punya produk berupa sistem operasi mobile.
Pengguna yang disasar oleh Firefox adalah pengguna awal smartphone dan juga tablet serta berbagai perangkat versi developer. Hal ini memperlihatkan mengapa Firefox tak pernah kita lihat di publik, mungkin kita tak punya teman yang bekerja sebagai developer.
Punya nama 'Boot to Gecko' ketika pertama kali rilis, FIrefox sudah menggandeng banyak merek smartphone seperti ZTE, Alcatel, Huaweim dan LG. Di pasar global, ada 1 persen pengguna Firefox, jadi sebenarnya memang OS ini tak gagal. Namun pada Februari 2016 tahun lalu, akhirnya Firefox ingin memfokuskan diri ke perangkat terkoneksi dan Smart TV, ketimbang fokus di sistem operasi versi developer. Di pertengahan 2016 lalu, layanannya juga telah berhenti.
Sebenarnya tak ada yang benar-benar salah dari adanya Firefox OS, mungkin pasar developer tak seberapa menjanjikan jika orientasinya adalah pemasukan. Meskipun hal tersebut adalah hal yang sangat wajar, namun secara ekosistem aplikasi, fitur pilihan dan beberapa aspek lain, Firefox kalah dari pesaing utamanya: Android yang juga selalu merilis versi developer sebelum versi aslinya dirilis.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon