-->

Jumat, 03 Februari 2017

Ini Asal Usul Kuliner Gado-Gado

author photo

Tamoranews.com - Gado-gado merupakan kuliner rakyat yang mudah dijumpai di manapun di Jakarta. Makanan yang terdiri dari sayur-mayur seperti kangkung, kacang panjang, tauge, kentang, labu siam, dan ketimun ini dicampur tempe atau tahu, kemudian disiram dengan saus kacang.

Tapi tahukah Anda dari mana asal makanan gado-gado ini? Sebenarnya tidak banyak informasi sejak kapan gado-gado ini ada dan apa makna dari nama yang diberikan. Bahkan di kamus Betawi pun tidak ditemukan arti dari gado-gado.

Diperkirakan nama gado-gado berasal dari kata digado, istilah makanan yang tidak dikonsumsi bersama nasi. Contohnya seperti makan ayam tanpa nasi, maka istilahnya gado ayam. Jadi gado-gado tersebut cukup masuk akal, mengingat gado-gado sendiri memang dikonsumsi tanpa nasi.

Gado-gado memang identik dengan Betawi karena sekitar 1940-1950-an ada lagu yang sangat populer berjudul “Gado-Gado Betawi” yang dipopulerkan oleh Ivo Nilakreshna.

Selain lagu itu, penelusuran sejarah gado-gado juga bisa ditemui dari awal dekade 1980-an dalam sebuah acara siaran hiburan dari Radio Republik Indonesia. Saat itu acara yang dibawakan oleh beberapa penyiar menceritakan sebuah celetukan dari Bang Mamad, seorang tukang sado (delman) dan Mpok Atik, seorang tukang gado-gado.

Dalam siaran tersebut, mereka berdialog dengan menggunakan Bahasa Betawi medok. Dari acara inilah, gado-gado diyakini sebagai makanan khas Betawi.

Namun ada versi lain menyebutkan, gado-gado merupakan makanan peranakan dari Tionghoa dan pecel Jawa yang disukai oleh Belanda. Sekilas, gado-gado memang memiliki kesamaan dengan pecel asal Jawa. Tapi belum dipastikan kebenarannya.

Yang pasti bisa disimpulkan bahwa gado-gado telah lahir sejak awal abad 20-an dan Jakarta memang tempat kelahirannya.(berbagai sumber)

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post