Tamoranews.com - Dua hari lagi, Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al-Saud akan menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Indonesia. Dia akan berada di bumi nusantara ini selama sembilan hari mulai dari tanggal 1 sampai 9 Maret, antara lain empat hari di Jakarta dan Bogor serta sisanya akan dihabiskan di Nusa Dua, Bali.
Indonesia merupakan negara kedua yang didatangi raja ketujuh Saudi setelah Malaysia. Dalam kunjungan kenegaraan ini, dia membawa 1.500 orang yang terdiri atas 25 pangeran dan 10 menteri dengan menggunakan tujuh pesawat Boeing serta satu buah Hercules.
Di antara para rombongan, beberapa di antaranya adalah pengawal pribadi yang dikenal sangat setia pada keluarga kerajaan. Merekalah tameng hidup bagi sang raja dan keluarganya serta para pangeran. Pasukan elite ini dinamakan Resimen Penjaga Keluarga Kerajaan Arab Saudi, salah satu unit penting di lingkungan Angkatan Darat Saudi.
Secara umum, jumlah pasukan kerajaan dan menjaga keamanan nasional berjumlah 200 ribu personel, 80 ribu di antaranya merupakan anggota Garda Nasional yang terdiri atas delapan brigade, antara lain tiga mekanis dan lima infantri, dengan jumlah total 32 batalyon. Masih ada 24 batalyon cadangan Garda Nasional.
75 Persen pasukan ini ditugaskan untuk menjaga fasilitas minyak yang dimiliki Arab Saudi, dan sejumlah objek vital milik kerajaan dan perwakilan asing. Nah, sisanya ditugaskan sebagai pasukan keamanan bagi keluarga kerajaan dan pejabat kunci pemerintahan. Jumlahnya mencapai 33 ribu personel.
Mereka adalah tentara yang paling loyal, selalu siaga, dan hanya anggota keluarga kerajaan yang menjabat rantai komando tertinggi. Pasukan ini selalu dengan kemampuan menembak segala macam senjata dan terlatih.
Selain memiliki tugas utama melindungi sang raja sekaligus pelindung dua kota suci Islam, mereka juga menjadi pelayan Tuhan. Alhasil, Garda Nasional melebihi prajurit biasa yang paling sangat setia kepada kerajaan. Dengan loyalitas itu, muncul keberanian dan bersedia untuk mati atas nama keluarga kerajaan dan Islam, disusul bakat alami.
Selama menjalankan tugasnya, mereka mengenakan pakaian serba putih, dilengkapi kafiyah dan kutrah di atas kepalanya. Di luar itu, mereka mengenakan baju dinas biasa dilengkapi baret hijau terang.
Pasukan elite ini telah banyak menjalani tugasnya dan seluruhnya diselesaikan dengan baik. Pada 1979, pasukan ini berhasil menuntaskan invasi Masjid Agung Mekkah yang dilakukan kelompok Islam radikal, yang juga diawaki beberapa anggota Garda Nasional.
Pada 1990, Garda Nasional diterjunkan ke perbatasan untuk mengusir tentara Irak yang saat itu tengah menginvasi Kuwait. Sedangkan pada 2003-2006 pasukan ini terlibat pertempuran melawan al-Qaeda. Karena loyalitasnya yang tinggi, al-Qaeda selalu gagal melakukan sabotase terhadap sejumlah fasilitas pengeboran minyak.
Padahal, organisasi yang didirikan Osama bin Laden itu dipercaya memberikan gratifikasi kepada sejumlah tentara untuk mengendurkan keamanan. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Garda Nasional.
Dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah tidak membuat Arab Saudi merasa khawatir, sebab mereka akan bertempur sampai mati demi melindungi keluarga kerajaan.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon