-->

Senin, 27 Maret 2017

Pria Marlboro Asli Itu Kini Tinggal di Desa Scottsville

author photo

Tamoranews.com - Bill Clune, satu dari pria Marlboro asli yang menjadi ikon kampanye merek rokok itu, ingat bagaimana dia kembali ke rumahnya di Scottsvile dari New York untuk belajar bagaimana menghisap rokok secara mantap.

Menurut Democrat and Chronicle, Rabu 8 Maret 2016, pria yang bercita-cita jadi model pada tahun 1950-an itu suatu saat didesak oleh agennya untuk ikut audisi iklan rokok.

Saat audisi, ia sudah mencoba beberapa pose dan hampir menyerah karena selalu gagal. Sampai dia kemudian duduk di pagar rel dalam pose seorang koboi.

"Itu dia Pria Marlboro kami," teriak direktur kasting iklan kala itu.

Maka, selama dua dekade berikutnya pada tahun 1950-an dan 1960-an, Clune menjadi orang yang paling banyak difoto di Amerika. Gayanya yang tidak kovensional menarik perhatian eksekutif iklan di Madison Avenue yang mencari sosok seseorang pria jantan.

Dengan bayaran U$ 1 atau Rp 13.336 per menit, Clune adalah salah satu model dengan bayaran tertinggi pada tahun 1950-an.

Honor itu tidak terlalu buruk bagi seorang anak desa Scottsville, New York, yang dipecat dari pekerjaaannya sebagai penyiar radio WBBF yang dibayar U$ 55 atau Rp 773 ribu seminggu.

"Saya harus berterimakasih pada mereka karena memecat saya," kata Clune mengenang.

Sebagai putera wartawan legendaris Henry Clune yang menulis kolom 'Seen and Heard" di Democrat and Chronicle, Clune ingat betapa sulitnya mencari uang pada saat itu. Bekerja di sebuah peternakan sebagai buruh saat itu hanya digaji U$ 35 atau Rp 446 ribu per minggu.

Setelah bekerja menjadi buruh perkebunan serta penyiar radio dan dipecat, dia lalu memutuskan pergi ke kota New York dengan hanya berbekal U$ 100 di kantongnya. Dia kemudian bekerja serabutan sambil menunggu audisi. Termasuk menjadi penyobek tiket bioskop.

Ketenarannya kemudian sebagai model Marlboro membawa peruntungan bagi Clune. Citranya sebagai "Marlboro Man" atau Pria Marlboro menjadikan dia ikon salah satu kampanye iklan paling dihormati. Clune membantu merubah citra awal Marlboro sebagai rokok wanita menjadi rokok bagi para pria.

Menurut Direktur Biro Iklan Partnerts + Napier di Ronchester, Courtney Cotrupe, "Marlboro Man" adalah permainan perubahan citra. Merek itu awalnya ditujukan untuk perempuan.

Dengan merubahnya dan mengaitkan merek itu menjadi salah satu ikon paling maskulin di Amerika --koboi-- penjualan melonjak ke miliaran dolar dan Marlboro menjadi rokok terlaris di dunia. Pria Marlboro telah menjadi sejarah kasus kekuatan iklan.


Kata Cotrupe, iklan adalah refleksi yang terjadi dalam budaya. Selama periode paska perang 1950-an, peran gender menjadi lebih pasti, dan hiper-maskulinitas tengah dirayakan.

"Lihatlah di televisi, ketika koboi memerintah saat bertengger di kuda. Tak ada merek yang menyerap kepekaan lebih dari Marlboro. Iklannnya melanda pada saat yang tepat saat itu," katanya.

Clune ingat eksekutif periklanan sering mengejek hidungnya yang panjang. "Tapi aku tidak peduli selama mereka membayar saya," kata Clune.

"Saya bukan pria yang tampan sekali. Saya beruntung," kata Clune dengan nada merenung. "Mereka mencari pria kasar, bukan pria tampan."

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post