Challenge terbaru yang tengah jadi tren saat ini adalah Skip Challenge atau Pass Out Challenge. Sebetulnya tren ini sudah muncul sejak tahun 2008 lalu di luar negeri, hanya saja Skip Challenge baru jadi viral beberapa minggu belakangan. Skip Challenge sendiri merupakan permainan yang dilakukan oleh sekelompok anak sekolah untuk menahan dada agar tidak bernapas. Karena menahan napas tersebut si pelaku jadi pingsan.
Sepasang remaja sekolah melakukan pass out challenge atau skip challenge tanpa mengetahui bahaya permainan ini © instagram.com/wildanihdiamin |
Mungkin menurut orang dewasa, Skip Challenge atau Pass out challenge ini tidak lucu sama sekali. Sebaliknya, bagi remaja pingsan atau kejang-kejang setelah melakukan challenge ini dianggap lucu. Miris bukan?
Menurut IU Health Pediatrician, Dr. Michael McKenna, pass out challenge dapat meningkatkan detak jantung secara drastis. Bahaya fatal dari game yang juga sering disebut sebagai choking game atau space monkey ini adalah kematian. Sebab praktik game ini adalah untuk memutus aliran oksigen ke otak yang membuat seseorang pingsan seketika.
Karena aliran oksigen ke otak diputus seketika maka hal ini dapat mengacaukan sistem organ dalam tubuh © instagram.com/mimams |
"Kapanpun seseorang berusaha mengganggu aliran oksigen ke otak hal itu menimbulkan risiko yang besar. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan juga kerusakan otak." ujar Dr. McKenna dilansir dari fox59.com.
Rupanya ucapan Dr. McKenna telah terbukti dengan kematian seorang anak berusia 11 tahun di South Carolina, Amerika Serikat. Bocah bernama Davorius Gray meninggal karena melakukan Pass Out Challenge atau Skip Challenge ini. Well, tidak semua tren yang ada di sosial media itu positif jadi lebih baik bijak menyikapi dan tidak mudah ikut-ikutan tren yang berbahaya seperti ini.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon