Kondom adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan maupun melindungi diri dari penyakit seksual menular. Meski penting, namun beberapa orang malas pakai kondom lantaran alergi pada lateks yang merupakan bahan pembuatan kondom.
"Kasus alergi lateks cukup sering. Lateks banyak terdapat pada berbagai peralatan rumah tangga selain kondom dan sex toys. Misalnya sarung tangan," ujar dokter kulit dan kelamin RSCM, dr Eddy Karta, SpKK, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (15/5/2013).
dr Eddy menjelaskan alergi terhadap kondom berbahan lateks bisa terjadi pada laki-laki atau perempuan. Pada pria gejalanya seperti dermatitis kontak, misalnya kemaluan menjadi merah, gatal dan bengkak.
"Sedangkan pada wanita karena sifat vagina yang berbeda (kulit mukosa) maka gejalanya menjadi keputihan dan sering disertai gatal," terang dr Eddy.
Sementara itu seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda MS, jika seseorang mengalami alergi lateks maka perlu dicari kondom dengan bahan yang cocok. Apalagi saat ini ada banyak produk kondom.
"Biasanya yang ada pelumas (jelly) di kondomnya itu aman, beda kalau karetnya saja. Produknya harus dipastikan dari bahan yang bagus kalau di Indonesia harus ada izin kementerian dan tentunya pasti dari good company," tutur dr Andri.
dr Andri menambahkan kondom yang dijual di toko-toko obat terkadang lebih murah, namun tidak ada jaminan kondom tersebut aman. Karena itu bijaklah dalam memilih dan membeli kondom.
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon