-->

Minggu, 12 Februari 2017

Mengintip Makna di Balik Seragam Kampanye 3 Pasangan Cagub Jakarta

author photo
Tamoranews.com - Warga Jakarta akan menentukan calon gubernur beserta wakil gubernur pilihan mereka pada pemilu 15 Februari mendatang. Selama kampanye beberapa bulan ini, ketiga pasangan telah menunjukkan berbagai strategi hingga program kerja yang disorot masyarakat. Tak hanya itu saja, pilihan busana mereka selama kampanye pun cukup menarik perhatian. Masing-masing cagub-cawagub umumnya punya seragam andalan yang juga hadir dengan makna tersendiri. Yuk, intip lagi gaya busana tiga pasang calon guberner DKI Jakarta 2017 selama kampanye!

Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni


Pasangan calon gubernur nomor satu punya beberapa seragam andalan selama kampanye beberapa bulan ini. Salah satu yang sering dipakai adalah setelan warna hitam. Meski berwarna gelap, atasan baju itu dilengkapi atribut-atribut, seperti tulisan nomor 1, nama Agus dan Sylvi, slogan Siap!, emblem bertuliskan inisial nama keduanya, hingga hashtag andalan.


"Pakai baju ini artinya kita siap kerja di lapangan. Siap dengarkan omelan masyarakat, siap terima masukan," imbuh Sylvi.

Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat


Meski sudah berganti pasangan gubernur, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih setia dengan konsep busana kotak-kotak. Di berbagai kesempatan kampanye Ahok dan Djarot memilih kemeja motif flannel dengan dominasi warna merah-hitam.

Kotak-kotak awalnya digagas pada masa jabatan Joko Widodo untuk mengesankan kesederhanaan dan pro rakyat. Baju itu digunakan saat blusukan, debat, hingga menjadi seragam para pendukung pasangan calon nomor dua ini.


"Mengikuti Jokowi. Meneruskan apa yang dicita-citakan Jokowi," ungkap Ahok saat mendaftar ke KPU DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.

Anies Baswedan - Sandiaga Uno


Berbeda dengan Ahok-Djarot pasangan nomor tiga ini terlihat lebih formal. Pasalnya mereka memilih kemeja warna putih. Di berbagai kesempatan kampanye mereka memadankan atasan tersebut dengan celana warna cokelat muda. Saat debat dan kampanye, keduanya pun sering memakai peci yang memang menjadi salah satu ciri pasangan ini.

Mengenai makna di balik seragam ini, Sandi mengungkapkan putih melambangkan suatu persatuan, masyarakat yang saling membaur tanpa ada perbedaan yang terkotak-kotak.


"Kita sudah terlalu lama terkotak-kotak sebagai kota. Yang kaya sama yang kaya, yang nggak punya uang sama yang nggak punya uang. Kelompok sini sama kelompok sini. Makanya kita maunya polos," ujar Sandi saat ditemui usai acara Blak-blakan Live Chat dengan pembaca detikcom di gedung Aldevco Octagon, Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post